Pelajari cara melindungi diri Anda dari gangguan pendengaran.

Sebagian besar penyebab gangguan pendengaran tidak mungkin dicegah. Namun, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan dapat dicegah

Apa itu gangguan pendengaran akibat kebisingan?

Gangguan pendengaran akibat kebisingan (NIHL) adalah gangguan pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara impuls keras seperti tembakan atau ledakan, atau paparan kebisingan tingkat tinggi dalam waktu lama. Itu bisa terjadi segera atau bertahap seiring waktu.

Berdasarkan data WHO memperkirakan bahwa 40 juta orang dewasa mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan, yang sebenarnya dapat dicegah.

Kebisingan di bawah 75 desibel (dB), tidak mungkin menyebabkan gangguan pendengaran. Suara 85 dB ke atas bisa. Lihat tingkat desibel untuk suara umum — dan risiko gangguan pendengaran terkait.

Seberapa Keras Suara Dalam Pengukuran Desibel?

  • Diam total – 0 dB
  • Bisikan – 15 dB
  • Perpustakaan – 45 dB
  • Percakapan normal – 60 dB
  • Toilet dengan flushing 75-85 dB
  • Restoran berisik – 90 dB
  • Kebisingan puncak di sebuah pasar – 100dB
  • Seorang bayi menangis – 110 dB
  • Mesin jet – 120 dB
  • Suara balon meletus – 157 dB

Mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan

Untungnya, gangguan pendengaran akibat kebisingan dapat dicegah. Mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan mengharuskan Anda melakukan tiga hal:

  1. Ketahui suara apa yang terlalu keras (apa pun di atas 85 dB)
  2. Hindari suara keras atau batasi eksposur atau kedekatan Anda dengannya
  3. Kenakan pelindung pendengaran saat Anda tidak dapat menghindari atau memindahkan jarak yang aman dari suara keras

10 tips untuk membantu melindungi pendengaran Anda

  1. Gunakan pelindung pendengaran di sekitar suara keras. Penyumbat telinga busa adalah solusi ekonomis, atau pertimbangkan untuk membeli penyumbat telinga khusus untuk mengurangi tingkat suara dengan lebih baik.
  2. Kecilkan volume di TV, radio, musik, dll.
  3. Hindari aktivitas/tempat yang bising atau bising, bila memungkinkan.
  4. Batasi waktu Anda terkena suara keras.
  5. Saat mendengarkan suara keras (misalnya, musik, konser, kelas kebugaran, dll.), istirahatlah dari kebisingan.
  6. Menjauh dari sumber suara paling keras (mis., Speaker, kembang api, dll.).
  7. Berikan telinga Anda waktu untuk pulih setelah terkena suara keras.
  8. Jangan menaruh sesuatu yang lebih kecil dari siku di telinga Anda! Ini termasuk kapas, jepit rambut, kunci, penjepit kertas, atau apa pun yang mungkin Anda gunakan untuk membersihkan atau menggaruk telinga Anda.
  9. Terus bergerak! Olahraga membuat darah tetap terpompa ke seluruh tubuh, termasuk telinga. Ini membuat bagian dalam telinga tetap sehat.
  10. Lakukan tes pendengaran Anda, terutama jika Anda mengalami perubahan pendengaran, dering, atau rasa penuh di telinga Anda selama 24 jam.