Semakin dini anak ditangani, semakin besar mereka mengembangkan potensi kemampuan mendengar dan bicara.

Faktor genetik menyebabkan lebih dari 50 persen dari semua gangguan pendengaran pada anak-anak, baik saat lahir atau berkembang di kemudian hari.

Penyebab gangguan pendengaran pada bayi dan anak

  • Gendang telinga yang berlubang
  • Otosklerosis atau penyakit Meniere
  • Infeksi seperti meningitis, campak, gondok atau batuk rejan
  • Minum obat dosis tinggi
  • Cedera kepala yang serius
  • Kena paparan suara keras
  • Otitis media yang tidak diobati
  • Infeksi telinga

Bagaimana mendeteksi Gangguan Pendengaran pada Anak?

Indikator gangguan pendengaran bayi dan anak.

  • Lahir hingga 4 bulan, bayi anda harus :
    • Kaget dengan suara keras
    • Terbangun dengar suara keras
    • Meresponse suara anda dengan tersenyum
    • Tenang dengan suara yang dikenalnya.
  • 4 bulan hingga 9 bulan, bayi anda harus :
    • Tersenyum saat diajak berbicara
    • Perhatian terhadap mainan yang bersuara
    • Putar kepala ke arah suara yang dikenalnya
    • Membuat suara mengoceh
    • Pahami gerakan tangan seperti Bye-Bye
  • 9 bulan hingga 15 bulan, bayi anda harus
    • Membuat berbagai suara mengoceh
    • Mengulangi beberapa suara sederhana
    • Memahami perintah sederhana
    • Menggunakan suara untuk menarik perhatian
    • Meresponse saat dipanggil namanya.
  • 15 bulan hingga 24 bulan, balita anda harus
    • Mengeluarkan banyak kata sederhana
    • Menunjukan bagian tubuh saat anda bertanya
    • Mampu menunjukan benda umum
    • Timbul ketertarikan pada suara, lagu, irama dan cerita
    • Mampu mengikuti perintah yang anda sebutkan

Bagaimana Tes Pendengaran pada bayi dan anak

Pemeriksaan pada bayi dan anak dapat dilakukan secara Objektif dan subjektif

>> Pemeriksaan Objektif :

Tes OAE: pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi dan anak , pemeriksaan ini umumnya dilakukan disaat bayi baru lahir akan pulang dari rumah sakit , pemeriksaan deteksi dini pendengaran ini sangat mudah dan cepat.

Tes ABR/BERA: Pemeriksaan objektif pendengaran untuk melihat proses telinga menangkap gelombang suara yang dikirimkannya ke otak lewat syaraf pendengaran  .

Tes ASSR: Pemeriksaan objektif pendengaran untuk mengetahui kemampuan dengar pada setiap frekuensi yang hasilnya berupa audiogram.

>> Pemeriksaan Subjektif :

Tes BOA (Behaviour Observaton Audiometry): Pemeriksaan untuk memastikan ambang respon dengar pada bayi

Tes VRA (Visual Re-Inforcement Audiometry): Pemeriksaan untuk memastikan ambang respon dengar pada anak, biasanya untuk anak yang sudah baik motoriknya.

Tes Bermain (Play Audiometry): Pemeriksaan pendengaran untuk memastikan ambang dengar anak dikala diberikan stimulus suara melalui sebuah intruksi oleh pemeriksanya.